Bitly

Sabtu, 10 September 2016

Sistem pendidikan terbaik

Sistem Pendidikan Terbaik
Sumber dari wuryanto di group SMART 13 yang di kelola oleh PT. Arminareka perdana ( suatu PT yang menjadi penyelenggara perjalanan Umroh dan Haji Plus)
Pada Sekitar Empat tahun yang lalu tepatnya pada awal Ramadhan 1433 H teman saya mengikuti kuliah subuh di Masjid yang dekat dengan rumahnya. Ustadz yang berceramah tersebut menceritakan sebuah kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan mempercetak suatu generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa dapat bermanfa'at bagi bangsa dan agamanya.
Demi mencari sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta suatu nasihat dari seorang ulama' yang terkemuka di sana.
Ketika dia bertemu dengan ulama' yang ingin ditemuinya, dia menyampaikan maksud kedatanganya untuk meminta suatu saran bagaimana untuk  menciptakan sebuah sistem pendidikan yang terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.
Sbelum menjawab pertanyaan dari rektor tersebut, ulama' tersebut bertanya tentang bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia yang mulai dari tingkat bawah sampai paling atas?
Lalu Rektor tersebut menjawab, di mulai dari paling bawah- mulai dari tingkat SD selama 6 thn, SMP 3 thn, SMA 3 thn, D3 3 thn atau S1 4 thn, S2 berkisar 1.5 - 2 thn, dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi.
Ulama' tersebut bertanya:
Jadi untuk mencapai S2 saja itu butuh waktu sekitar 18 tahun ya?
Iya, jawab rektor tersebut.
Ulama'; Lalu gimana jika hanya lulus SD saja selama 6 tahun dan pekerjaan apa yang akan bisa mereka dapat?
Ya.. Kalau hanya lulus SD mungkin hanya sebagai buruh lepas atau menjadi tukang sapu jalanan, tukang kebun atau pekerjaan sejenisnya.
Gak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami. Jawaban si rektor tersebut.
Ulama'; Jika Lulus SMP bagaimana?
Rektor; Untuk SMP mungkin menjadi office boy (OB-) atau cleaning service.
Ulama'; Kalau SMA bagaimana?
Rektor; Kalau lulus SMA masih mending pekerjaanya, bisa menjadi operator di perusahaan-perusahaan, lanjut si rektor tersebut.
Ulama';
Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana? Rektor;
Klo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manag.
Ulama'; Berarti untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang nyaman di negeri Anda minimal lulus D3/S1 atau pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya?
Iya betul, jawab si rektor.
Ulama'; Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan. Misal selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghafal Al-Qur'an, apakah bisa hapal 30 juz?

Inshaa Alloh bisa, jawab si rektor dengan yakin.
Ulama';
Apakah ada seorang hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD?
Tidak ada, jawab si rektor.
Ulama';
Apabila dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghafal hadits apakah bisa menghafal ratusan hadis selama 3 tahun?
Bisa, jawab si rektor.
Ulama'; Apakah ada di negri Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadits menjadi OB atau cleaning service?
Tidak ada, jawab kembali si rektor.
Kemudian di Lanjut 3 tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negri Anda orang yang hafidz Qur'an, hafal hadits dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik?
Tidak ada, jawab si rektor.
Rektor tersebut mengangguk mulai mengerti apa yang di maksud sang ulama.
Ulama'; Anda mulai paham maksud Saya? Ya, jawab si rektor.
Ulama';
Berapa lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu?
Kurang lebih 2-3 jam, jawab si rektor.
Kemudia Sang ulama' melanjutkan pesannya kepada si rektor, jika Anda ingin mencetak generasi yang cerdas, bermartabat, bermanfaat bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus nanti, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda yang dari orientasi dunia menjadi mengutamakan orientasi akhirat karena jika Kita menfokuskan pada akhirat inshaa Alloh dunia akan didapat.
Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.
Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, Alloh akan meninggikan derajat orang tersebut.
Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, Alloh akan meninggikan derajat orang tersebut di mata hamba-hambaNya.
Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi, karena Alloh yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an.
 Hafidz Qur'an adalah salah satu karyawan Alloh dan Alloh sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan.
Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan.
Itulah pesan Sang Ulama' kepada rektor tersebut. Mari kita didik diri kita dan keluarga kita agar senantiasa selalu membaca, mempelajari, dan menghafal Al-Qur'an agar hidup kita dimudahkan dan berkecukupan. Totalitas menjadi karyawan Alloh bukan hanya karyawan dari seorang manusia saja.
Semoga dapat bermanfaat.
Silahkan dishare agar semakin banyak yang terinspirasi  dari certa fakta ini untuk mempelajari dan menghafal.

Tidak ada komentar: