Bitly

Minggu, 08 April 2018

Hukum membongkar kuburan untuk otopsi(untuk kesaksian)

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Kami ucapkan salam silaturrohim kepada seluruh ummat muslim di manapun berada, semoga allah selalu memberikan rahmat pada kita dan semoga kita di selamat dari siksa kubur amiin.. pada dasarnya membongkar kuburan orang muslim dengan tidak adanya tujuan itu haram, mengapa begitu..?!
karna keharaman tersebut untuk memulyakan mayat tersebut,
haram juga membongkar atau membuat lubang kuburan lagi sedangkan kuburan yang lama masih belum membusuk mayatnya.
begitu juga mayatnya yang sudah terlajur tidak di kafani atau sudah di kafani tapi dengan memakai kafan sutra, ini juga gak perlu di bonkar lagi.
Ada beberapa alasan-alasan boleh membongkar kuburan sebagai berikut:
1. mayat yang tidak di sucikan atau belum disucikan baik itu belum di mandikan atau belum dihilangkanya najis yang berada pada mayat tersebut.
2. Mayat tidak menghadap pada kiblat.
3. kafan/pakaian mayat tersebut di hasilkan dari ghosob ( pakaian orang lain dengan tanpa izin).
4. Mayat yang di kubur pada tanah yang ghoshoban(tanah orang lain dan belum minta izin pada pemiliknya)
5.dalam kubur mayat tersebut ada suatu harta yang jatuh di situ.
6. mayat tersebut di ketahui menelan harta orang lain sedangkan orang yang mempunyai harta tersebut menginginkan harta tersebut dan itu juga wajib membedah perutnya.
7. Mayat yang lagi hamil(ada janin atau anak di dalamnya) sedangkan anak tersebut bisa di harapkan hidupanya.
8. Dapat di ketahui pada kuburan tersebut mudah longsor atau terlalu empuk bumi tersebut untuk mayat tersebut.
9. mudah terkena banjir sekiranya kuburan atau mayit tersebut akan ikut terhanyut.
10. Mayat oarang kafir yang di kubur di tanah haram.
11. di butuhkan untuk kesaksian karna hubungan sifat-sifatnya pada mayit.
12. dukun nasab yang menemukan sesuatu pada mayat untuk menunjukkan sesuatu dari dua orang yang beda pendapat.
dari urutan di atas sampai terakhir ada kalanya mayat tersebut sudah menjadi mumi(tengkorak) ada kalanya yang masih belum membusuk.
keterangan ini saya ambil dari kitab minhajul qowim karangan imam ibnu hajar al-haitami
halaman 103.
ﻭﻛﺬﺍ ﻳﺠﺐ ﺷﻖ ﺟﻮﻑ ﻣﻦ ﻣﺎﺗﺖ ﻭﻓﻴﻪ ﺟﻨﻴﻦ ﺭﺟﻴﺖ ﺣﻴﺎﺗﻪ ﻭﻳﻨﺒﺶ ﺍﻳﻀﺎ ﺍﻥ ﻟﺤﻘﻪ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻓﻦ ﻧﺤﻮ ﻧﺪﺍﻭﺓ ﺍﻭ ﺳﻴﻞ ﺍﻭ ﺩﻓﻦ ﻛﺎﻓﺮ ﺑﺎﻟﺤﺮﻡ ﺍﻭ ﺍﺣﺘﻴﺞ ﻟﻤﺸﺎﻫﺪﺗﻪ ﻟﻠﺘﻌﻠﻴﻖ ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ ﻓﻴﻪ ﺍﻭ ﻟﻜﻮﻥ ﺍﻟﻘﺎﺀﻑ ﻳﻠﺤﻘﻪ ﺑﺎﺣﺪ ﺍﻟﻤﺘﻨﺎﺯﻋﻴﻦ ﻓﻴﻪ
Cukup sekian dari kami apabila kurang jelas atau masalah lain bisa dikolom komentar atau ke gmail kami
ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

Tidak ada komentar: